Minggu, 02 Januari 2011

"BADIC" : KOMUNITAS SELAM 'NGAPAK'

NGAPAK DIVER COMMUNITY




NGAPAK DIVER COMMUNITY

Pertengahan tahun lalu komunitas selam NGAPAK membuat satu lembaga untuk mewadahi komunitas para penggiat dan penggemar selam di Purwokerto dengan nama BAnyumas DIver Community disingkat BADIC.

Dimaksudkan untuk mewadahi para penggemar dan peminat pemula untuk cabang olah raga satu ini yang nota bene sangat susah untuk mencari peminat. Namun kenyataan adalah bahwa peminatnya banyak, namun bingung mau ke mana, karena POSSI sendiri adalah merupakan wadah yang menampung klunb klub selam yang ada. Sementara untuk pemula dan peminat dari kalangan umum yang terjadi adalah bahwa mereka bingung mau ikut klub yang mana, karena kebanyakan klub adalah dari instansi resmi atau dari kalangan civitas academic atau universitas melalui UKM dan Fakultas yang ada hubungannya dengan kelautan.






Khalayak sekarang sudah tidak bingung, bagi yang bermninat menggemari selam dan berbagai aktivitasnya serta yang berkeinginan mengukir prestasi melalui cabang olah raga selam ini silahkan bergabung di BADIC. Datang dan tanyakan bagaimana prosedure, mekanisme keanggotaan dan hak serta kewajiban. Hubungi sekretariat Loja de Cave Jln HR Bunyamin Bancar Kembar Purwokerto. Kontak Person Mas RENO.

BONUS TABUNGAN

siapa yang tidak mau uang??
Siapa yang tidak mau kerja gampang?

Cukup 1/2 jam on line per hari..
Bisa dilihat hasilnya....

silahkan klik..
klik disini.....

BANYUMAS TERANCAM GAGAL JADI TUAN RUMAH PORDA

Kabupaten Banyumas terancam gagal menjadi tuan rumah Porda di tahun mendatang, kenyataan ini terlihat dengan kurang adanya dukungan dari pemerintah daerah yang terkesan enggan untuk memberi perhatian dan dukungan pada sektor olah raga.
Pola pikir yang sering dilontarkan dari celoteh yang terkesan 'guyon' namun memberi arti lebih dari beberapa birokrat yang terkait dengan ke-olah raga-an mengisyaraykan bahwa dukungan terhadap penyelenggaraan pekan olah raga bergensi tersebut akan sedikit banyak merepotkan pemerintah daerah baik dari segi anggaran maupun kenyamanan serta keamanan, bahkan selorohan tersebut ada berbunyi "apa untungnya, membangun sarana olah raga seedar untuk menjadi tuan rumah?'
Sangat disesalkan pola pikir yang demikian menghinggap di sebagian birokrasi ke-olah raga-an.